Selasa, 17 Juni 2014

MOTIVASI PEMBELAJARAN


A. Arti Penting Motivasi dalam Pembelajaran
            Istilah motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya bergerak, istilah ini bermakna mendorong, mengarahkan tingkah laku manusia. Dalam proses pembelajaran dikenal adanya motivasi belajar. motivasi belajar dapat timbul karena faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik.
            Menurut Winkels (1987), motivasi belajar adalah motivasi yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar dengan keseluruhan penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar dalam mencapai satu tujuan. Motivasi belajar mempunyai peran penting untuk memberi semangat dalam belajar sehingga mempunyai motivasi yang tinggi untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran.
            Motivasi dan pembelajaran adalah dua hal yang saling mempengaruhi. Pembelajaran adalah kegiatan yang mengubah tingkah laku melalui latihan dan pengalaman sehingga menjadi lebih baik sebagai hasil dari penguatan yang dilandasi untuk mencapai tujuan. Motivasi adalah faktor penting dalam proses pembelajaran. Jika siswa tidak memiliki motivasi untuk belajar maka aktifitas belajar tidak dapat terlaksana dengan baik.
            Motivasi pembelajaran adalah daya penggerak dari dalam diri individu untuk melakukan kegiatan belajar untuk menambah pengetahuan, keterampilan dan pengalaman. Motivasi itu tumbuh karena ada keinginan untuk bisa mengetahui dan memahami sesuatu dan mengarahkan minat belajar siswa sehingga termotivasi untuk mencapai prestasi.
            Dalam proses pembelajaran motivasi berhubungan dengan kebutuhan untuk belajar. Teori behaviorisme menjelaskan motivasi sebagai fungsi stimulus dan respon. Teori kognitif menjelaskan motivasi sebagai dinamika piskologis yang lebih rumit, melibatkan kerangka berpikir siswa terhadap aspek perilaku.
            Dalam proses pembelajaran motivasi di ibaratkan sebagai bahan bakar yang dapat menggerakkan siswa menjadi lebih aktif dan meningkatkan prestasi belajar di kelas. Indikator yang dapat dijadika sebagai acuan bagi motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut :
a.         Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam belajar.
b.        Adanya keinginan, semangat, dan kebutuhan dalam belajar.
c.         Memiliki harapan dan cita-cita masa depan.
d.        Adanya pemberian penghargaan dalam proses belajar.
e.         Adanya lingkungan yang kondusif untuk belajar dengan baik.
           
Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Oleh karena itu, motivasi merupakan unsur yang sangat penting dalam menjalankan kegiatan pembelajaran di kelas. Yang menjadi sasaran utama pemberi motivasi pembelajaran adalah pendidik yang berhubungan langsung dengan proses belajar peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Martinis Yamin (2006), motivasi berhungan dengan: (a) arah perilaku, (b) kekuatan respon (usaha) setelah belajar siswa memilih mengikuti tindakan tertentu, dan (c) ketahanan perilaku (seberapa lama seseorang itu terus menerus berperilaku menurut cara tertentu. Secara umum munculnya motivasi seorang individu disebabkan adanya hirarki kebutuhan. Kebutuhan akan pembelajaran menyebabkan seseorang berusaha untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
            Seperti yang digambarkan pada teori Maslow dalam hirarki kebutuhan sebagai berikut :
1.         Kebutuhan fisiologis
     Kebutuhan ini dinamakan juga kebutuhan dasar. Contohnya adalah : Sandang,  pangan, papan. Jika kebutuhan dasar ini relatif sudah tercukupi, muncullah kebutuhan yang lebih tinggi yaitu kebutuhan akan rasa aman jika kebutuhan dasar ini relatif sudah tercukupi, muncullah kebutuhan yang lebih tinggi yaitu kebutuhan akan rasa aman.
2.         Kebutuhan akan rasa aman
     Jenis kebutuhan yang kedua ini berhubungan dengan jaminan keamanan, perlindungan, keteraturan,  ebas dari rasa takut dan cemas dan sebagainya. Karena adanya kebutuhan inilah maka [[manusia[[ membuat peraturan dan undang-undang,
3.         Kebutuhan sosial (rasa kasih sayang dan rasa di cintai)
     Setelah kebutuhan dasar dan rasa aman relatif dipenuhi, maka timbul kebutuhan sosial untuk dimiliki dan dicintai. Misalnya adalah: Memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.
4.         Kebutuhan untuk dihargai
     Jika kebutuhan tingkat tiga relatif sudah terpenuhi, maka timbul kebutuhan akan harga diri. Ada dua macam kebutuhan akan harga diri. Pertama, adalah kebutuhan-kebutuhan akan kekuatan, penguasaan, kompetensi, percaya diri dan kemandirian. Sedangkan yang kedua adalah kebutuhan akan penghargaan dari orang lain, status, ketenaran, dan apresiasi dari orang lain.
5.         Kebutuhan aktualisasi diri
Orang-orang yang terpenuhi kebutuhannya akan harga diri akan tampil sebagai orang yang percaya diri, tidak tergantung pada orang lain dan selalu siap untuk berkembang terus untuk selanjutnya meraih kebutuhan yang tertinggi yaitu aktualisasi diri.

        B.     Sumber-sumber Motivasi dalam Pembelajaran
            Motivasi peserta didik dan pendidik  dapat bersumber dari dalam diri induvidu yang disebut motivasi instrinsik atau dari luar diri individu yang disebut motivasi instrinsik. Motivasi dapat menjadi daya penggerak agar siswa bersemangat dalam belajar. Motivasi ini dapat bersifat positif maupun negatif, sehingga peran guru sebagai motivator profesional sangat dibutuhkan untuk mendorong peserta didik memahami faktor-faktor motivasi tersebut.
            Menurut Arden N. Frangsen hal yang dapat mendorong seseorang untuk belajar yaitu :
1.      Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas.
2.      Adanya sifat kreatif pada diri manusi adan keinginan untuk maju.
3.      Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan teman-teman.
4.      Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru.
5.      Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman.
6.      Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari pada belajar.

Motifasi belajar dapat ditimbulkan dari dalam diri individu (motivasi internal) dan dari luar diri individu (motivasi eksternal).
1)        Motivasi Internal (Intrinsik Motivation)
Motivasi internal merupakan daya dorong dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam kegiatan pembelajaran motivasi internal merupakan daya dorong seorang siswa untuk terus belajar berdasarkan suatu kebutuhan dan dorongan yang secara mutlak yang berhubungan dengan aktivitas belajar.
Bila seorang siswa telah memiliki motivasi internal, maka dia akan memiliki kekuatan untuk melakukan aktifitas belajar yang berhubungan dengan kegunaan sekarang dan masa mendatang. Motivasi internal merupakan modal utama seorang siswa untuk berhasil belajar di kelas.
Contohnya, bila seorang siswa selalu memperhatikan materi pelajaran yang diberikan, berarti dalam diri siswa tersebut telah ada motivasi instrinsik. Siswa tersebut memiliki rasa ingin tahu yang lebih besar terhadap materi pelajaran yang diajarkan. Gangguan di sekitarnya, tidak mengganggu konsentrasinya terhadap pelajaran yang di sampaikan guru.

2)        Motivasi Eksternal (Ekstrinsik Motivstion)
Motivasi eksternal merupakan daya dorong dari luar diri siswa berhubungan dengan kegiatan belajarnya sendiri. Bila siswa tidak memiliki motivasi dari dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsisk mutlak diperlukan. Guru bertugas untuk membangkitkan motivasi siswa sehingga dapat mengikuti pelajaran.
Dalam kegiatan pembelajaran motivasi eksternal yang didapat bisa bersifat positif dan negatif. Contoh motivasi bersifat positif, siswa dapat menjawab pertanyaan dari guru dengan baik, maka guru memberi pujian.
Contoh motifasi bersifat negatif, siswa tidak dapat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, maka siswa tersebut mendapat motifasi negatif berupa ditegur dan diberi peringatan oleh guru. Pemberian motivasi negatif ini bertujuan untuk memotivasi siswa untuk memperbaiki kesalahannya dan harus bersungguh-sungguh dalam belajar agar tidak terulang kembali.
Model-model motivasi eksternal menurut Winkel(1989) dalam Yamin (2007) sebagai berikut:
(a)    belajar demi memenuhi kewajiban;
(b)   belajar demi menghindari hukuman;
(c)    belajar demi memperoleh hadiah material yang disajikan;
(d)   belajar demi meningkatkan gengsi;
(e)    belajar demi memperoleh pujian dari orang-orang penting, seperti orang tua, guru atau dosen;
(f)    belajar demi tuntutan jabatan yang ingin dipegang atau demi memenuhi persyaratan kenaikan pangkat.

    C.     Dasar-dasar Pemberian Motivasi
            Salah satu tugas pokok pendidik adalah sebagai motivator bagi peserta didiknya agar memiliki semangat belajar yang tinggi. Selama kegiatan pembelajaran di kelas pendidik harus dapat membangkitkan motivasi peserta didik agar dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik, agar memudahkan peserta didik dalam memahami dan mengingat apa yang telah dipelajari.
            Cara yang dapat dilakukan pendidik dalam membangkitkan motivasi peserta didik sebagai berikut :
1.      Menjelaskan tujuan belajar kepada peserta didik. Guru menyampaikan tujuan instruksional khusus yang akan dicapai siswa pada awal kegiatan pembelajaran, agar makin jelas tujuan yang akan dicapai dan makin besar pula motivasi dalam belajar.
2.      Hadiah atau reword, diberikan kepada siswa yang berprestasi untuk memacu semangat siswa dalam belajar, dan memotivasi siswa lain untuk ikut berprestasi.
3.      Saingan atau kompetisi, guru mengadakan persaingan antar siswa untuk memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
4.      Pujian, guru memberikan pujian kepada siswa berprestasi yang bersifat membangun.
5.      Hukuman diberikan kepada siswa yang membuat kesalahan pada saat pembelajaran dikelas dengan harapan siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
6.      Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar.
7.      Membentuk kebiasan belajar yang baik.
8.      Membantu kesulitan belajar peserta didik secara individual maupun kelompok.
9.      Menggunakan metode yang bervariasi, dan
10.  Menggunakan media yang baik sesuai dengan tujuan pembelajaran.      
      Motivasi seorang individu muncul akibat interaksi dengan kondisi dan situasi tertentu yang dihadapi setiap individu. Perbedaan kondisi dan situasi menyebabkan berbeda pula kekuatan motivasi yang ditunjukan siswa yang satu dengan siswa yang lainnya.

D.    Peran Motivasi dalam Proses Pembelajaran
            Kegiatan pembelajaran melibatkan individu (jasmani dan rohani) yang tidak dapat dilakukan jika tidak ada dorongan yang kuat dari luar maupun dalam diri individu. Semakin tepat motivasi yang diberikan, akan semakin berhasil pula kegiatan belajarnya. Jadi motivasi menentukan intensitas usaha belajar bagi peserta didik.
            Motivasi mempunyai peran yang sangat penting dalan menunjang kegiatan pembelajaran, oleh karena itu motivasi mempunyai peran yang strategis dalam mencapai tujuan pembelajaran. Adapun peran motivasi dalam pembelajaran yaitu :
1.         Peran motivasi sebagai motor penggerak atau pendorong kegiatan pembelajaran bagi siswa untuk belajar baik dari dalam maupun dari luar diri siswa.
2.         Peran motivasi memperjelas tujuan pemblajaran. Tanpa tujuan tidak akan ada motivasi bagi seseorang. Karna itu motivasi memberikan arah dan kegiatan bagi peserta didik yang harus dikerjakan
3.         Peran motvasi menyeleksi arah perbuatan apa yang harus dikerjakan guna mencapai tujuan.
4.         Peran motivasi internal dan eksternal dalam pembelajaran. Kedua motivasi ini harus sejalan dalam kegiatan pembelajaran jika peserta didik ingin meraih hasil yang baik.
5.         Peran motivasi menentukan ketekunan dalam pembelajaran. Jika seseorang peserta didik telah termotivasi untuk belajar maka dia akan berusaha belajar sebaik mungkin untuk mendapatkan hasil yang baik.
6.         Peran motivasi melahirkan prestasi. Tinggi rendahnya prestasi peserta didik selalu berhubungan dengan tinggi rendahnya motivasi belajar peserta didik tersebut.

E.     Strategi Pendidikan Motivasi Peserta Didik untuk Belajar
            Guru memiliki peranan strategis dalam menumbuhan motivasi belajar peserta didik melalui berbagai aktivitas belajar. selain guru, orang tua juga berperan aktif dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa dirumah. Karena motivasi yang baik dapat mendorong siswa lebih aktif belajar dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
            Beberapa strategi  motivasi dapat diakukan dalam pembelajaran antara lain :
1.      Memberi penghargaan dengan menggunakan kata-kata, hal ini mengandung makna yang positif karena akan menimbulkan interaksi dan pengalaman pribadi bagi diri siswa itu sendiri.
2.      Memberi nilai ulangan sebagai pemacu siswa untuk lebih giat belajar. karena dengan mengetahui hasil yang didapat dapat memotivasi siswa untuk lebih giat lagi dalam belajar.
3.      Menumbuhkan dan menimbulkan rasa ingin tahu dalam diri siswa
4.      Mengadakan permainan dan menggunakan simulasi. Menciptakan suasana belajar yang menarik dapat membuat pembelajaran menjadi menyenangkan sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa.
5.      Menumbuhkan persaingan dalam diri siswa. Guru memberikan tugas individu kepada siswa dalam setiap kegiatan sehingga siswa dapat membandingkan hasil pekerjaannya dengan hasil pekerjaan temannya.
6.      Memberikan contoh yang positif. Ketika guru memberi tugas kepada siswa, guru harus tetap di kelas untuk melaksanakan pekerjaan ainnya.
7.      Penampilan dan kepribadian pendidik yang menarik bersih, rapi, ramah, dan sopan akan membuat siswa merasa senang dan nyaman sehingga memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.

      Indikator yang dapat dijadikan petunjuk sebagai acuan bagi motivasi peserta didik antara lain :
a.       Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam belajar
b.      Adanya keinginan, semangat dan kebutuhan dalam belajar
c.       Memiliki harapan dan cita-cita masa depan
d.      Adanya pemberian penghargaan dalam proses belajar
e.       Adanya lingungan yang kondusif untuk belajar dengan baik
Dari indikator diatas, hasil belajar dapat diukur dari perubahan perilaku siswa.








Daftar pustaka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar