A. Arti Penting Motivasi dalam Pembelajaran
Istilah motivasi
berasal dari bahasa latin movere yang artinya bergerak, istilah ini
bermakna mendorong, mengarahkan tingkah laku manusia. Dalam proses pembelajaran
dikenal adanya motivasi belajar. motivasi belajar dapat timbul karena faktor
instrinsik dan faktor ekstrinsik.
Menurut Winkels
(1987), motivasi belajar adalah motivasi yang diterapkan dalam kegiatan belajar
mengajar dengan keseluruhan penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar dalam mencapai satu tujuan.
Motivasi belajar mempunyai peran penting untuk memberi semangat dalam belajar
sehingga mempunyai motivasi yang tinggi untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran.
Motivasi dan
pembelajaran adalah dua hal yang saling mempengaruhi. Pembelajaran adalah
kegiatan yang mengubah tingkah laku melalui latihan dan pengalaman sehingga
menjadi lebih baik sebagai hasil dari penguatan yang dilandasi untuk mencapai
tujuan. Motivasi adalah faktor penting dalam proses pembelajaran. Jika siswa
tidak memiliki motivasi untuk belajar maka aktifitas belajar tidak dapat
terlaksana dengan baik.
Motivasi
pembelajaran adalah daya penggerak dari dalam diri individu untuk melakukan
kegiatan belajar untuk menambah pengetahuan, keterampilan dan pengalaman.
Motivasi itu tumbuh karena ada keinginan untuk bisa mengetahui dan memahami
sesuatu dan mengarahkan minat belajar siswa sehingga termotivasi untuk mencapai
prestasi.
Dalam proses
pembelajaran motivasi berhubungan dengan kebutuhan untuk belajar. Teori
behaviorisme menjelaskan motivasi sebagai fungsi stimulus dan respon. Teori
kognitif menjelaskan motivasi sebagai dinamika piskologis yang lebih rumit,
melibatkan kerangka berpikir siswa terhadap aspek perilaku.
Dalam proses
pembelajaran motivasi di ibaratkan sebagai bahan bakar yang dapat menggerakkan
siswa menjadi lebih aktif dan meningkatkan prestasi belajar di kelas. Indikator
yang dapat dijadika sebagai acuan bagi motivasi belajar siswa adalah sebagai
berikut :
a.
Adanya
hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam belajar.
b.
Adanya
keinginan, semangat, dan kebutuhan dalam belajar.
c.
Memiliki
harapan dan cita-cita masa depan.
d.
Adanya
pemberian penghargaan dalam proses belajar.
e.
Adanya
lingkungan yang kondusif untuk belajar dengan baik.
Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai
daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Oleh karena itu, motivasi
merupakan unsur yang sangat penting dalam menjalankan kegiatan pembelajaran di
kelas. Yang menjadi sasaran utama pemberi motivasi pembelajaran adalah pendidik
yang berhubungan langsung dengan proses belajar peserta didik untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
Menurut Martinis Yamin (2006), motivasi berhungan dengan: (a) arah
perilaku, (b) kekuatan respon (usaha) setelah belajar siswa memilih mengikuti
tindakan tertentu, dan (c) ketahanan perilaku (seberapa lama seseorang itu
terus menerus berperilaku menurut cara tertentu. Secara umum munculnya motivasi
seorang individu disebabkan adanya hirarki kebutuhan. Kebutuhan akan
pembelajaran menyebabkan seseorang berusaha untuk menyelenggarakan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Seperti yang
digambarkan pada teori Maslow dalam hirarki kebutuhan sebagai berikut :
1.
Kebutuhan
fisiologis
Kebutuhan ini dinamakan juga kebutuhan
dasar. Contohnya adalah : Sandang,
pangan, papan. Jika kebutuhan dasar ini relatif sudah tercukupi,
muncullah kebutuhan yang lebih tinggi yaitu kebutuhan akan rasa aman jika kebutuhan
dasar ini relatif sudah tercukupi, muncullah kebutuhan yang lebih tinggi yaitu
kebutuhan akan rasa aman.
2.
Kebutuhan
akan rasa aman
Jenis kebutuhan yang kedua ini berhubungan
dengan jaminan keamanan, perlindungan, keteraturan, ebas dari rasa takut dan cemas dan
sebagainya. Karena adanya kebutuhan inilah maka [[manusia[[ membuat peraturan
dan undang-undang,
3.
Kebutuhan
sosial (rasa kasih sayang dan rasa di cintai)
Setelah kebutuhan dasar dan rasa aman
relatif dipenuhi, maka timbul kebutuhan sosial untuk dimiliki dan dicintai.
Misalnya adalah: Memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan
jenis, dan lain-lain.
4.
Kebutuhan
untuk dihargai
Jika kebutuhan tingkat tiga relatif sudah
terpenuhi, maka timbul kebutuhan akan harga diri. Ada dua macam kebutuhan akan
harga diri. Pertama, adalah kebutuhan-kebutuhan akan kekuatan, penguasaan,
kompetensi, percaya diri dan kemandirian. Sedangkan yang kedua
adalah kebutuhan akan penghargaan dari orang lain, status, ketenaran, dan
apresiasi dari orang lain.
5.
Kebutuhan
aktualisasi diri
Orang-orang yang terpenuhi kebutuhannya akan harga diri akan tampil
sebagai orang yang percaya diri, tidak tergantung pada orang lain dan selalu
siap untuk berkembang terus untuk selanjutnya meraih kebutuhan yang tertinggi
yaitu aktualisasi diri.
B.
Sumber-sumber
Motivasi dalam Pembelajaran
Motivasi peserta
didik dan pendidik dapat bersumber dari
dalam diri induvidu yang disebut motivasi instrinsik atau dari luar diri
individu yang disebut motivasi instrinsik. Motivasi dapat menjadi daya
penggerak agar siswa bersemangat dalam belajar. Motivasi ini dapat bersifat
positif maupun negatif, sehingga peran guru sebagai motivator profesional sangat
dibutuhkan untuk mendorong peserta didik memahami faktor-faktor motivasi
tersebut.
Menurut Arden N.
Frangsen hal yang dapat mendorong seseorang untuk belajar yaitu :
1.
Adanya
sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas.
2.
Adanya
sifat kreatif pada diri manusi adan keinginan untuk maju.
3.
Adanya
keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan teman-teman.
4.
Adanya
keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru.
5.
Adanya
keinginan untuk mendapatkan rasa aman.
6.
Adanya
ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari pada belajar.
Motifasi belajar dapat ditimbulkan dari dalam diri individu (motivasi
internal) dan dari luar diri individu (motivasi eksternal).
1)
Motivasi
Internal (Intrinsik Motivation)
Motivasi internal merupakan daya dorong dari dalam diri seseorang
untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam kegiatan
pembelajaran motivasi internal merupakan daya dorong seorang siswa untuk terus
belajar berdasarkan suatu kebutuhan dan dorongan yang secara mutlak yang
berhubungan dengan aktivitas belajar.
Bila seorang siswa telah memiliki motivasi internal, maka dia akan
memiliki kekuatan untuk melakukan aktifitas belajar yang berhubungan dengan
kegunaan sekarang dan masa mendatang. Motivasi internal merupakan modal utama
seorang siswa untuk berhasil belajar di kelas.
Contohnya, bila seorang siswa selalu memperhatikan materi pelajaran
yang diberikan, berarti dalam diri siswa tersebut telah ada motivasi
instrinsik. Siswa tersebut memiliki rasa ingin tahu yang lebih besar terhadap
materi pelajaran yang diajarkan. Gangguan di sekitarnya, tidak mengganggu konsentrasinya
terhadap pelajaran yang di sampaikan guru.
2)
Motivasi
Eksternal (Ekstrinsik Motivstion)
Motivasi eksternal merupakan daya dorong dari luar diri siswa
berhubungan dengan kegiatan belajarnya sendiri. Bila siswa tidak memiliki
motivasi dari dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsisk mutlak diperlukan. Guru
bertugas untuk membangkitkan motivasi siswa sehingga dapat mengikuti pelajaran.
Dalam kegiatan pembelajaran motivasi eksternal yang didapat bisa
bersifat positif dan negatif. Contoh motivasi bersifat positif, siswa dapat
menjawab pertanyaan dari guru dengan baik, maka guru memberi pujian.
Contoh motifasi bersifat negatif, siswa tidak dapat mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru, maka siswa tersebut mendapat motifasi negatif
berupa ditegur dan diberi peringatan oleh guru. Pemberian motivasi negatif ini
bertujuan untuk memotivasi siswa untuk memperbaiki kesalahannya dan harus
bersungguh-sungguh dalam belajar agar tidak terulang kembali.
Model-model motivasi eksternal menurut Winkel(1989) dalam Yamin
(2007) sebagai berikut:
(a)
belajar
demi memenuhi kewajiban;
(b)
belajar
demi menghindari hukuman;
(c)
belajar
demi memperoleh hadiah material yang disajikan;
(d)
belajar
demi meningkatkan gengsi;
(e)
belajar
demi memperoleh pujian dari orang-orang penting, seperti orang tua, guru atau
dosen;
(f)
belajar
demi tuntutan jabatan yang ingin dipegang atau demi memenuhi persyaratan
kenaikan pangkat.
C. Dasar-dasar Pemberian Motivasi
Salah satu tugas pokok pendidik adalah sebagai motivator
bagi peserta didiknya agar memiliki semangat belajar yang tinggi. Selama
kegiatan pembelajaran di kelas pendidik harus dapat membangkitkan motivasi
peserta didik agar dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik, agar
memudahkan peserta didik dalam memahami dan mengingat apa yang telah
dipelajari.
Cara yang dapat dilakukan pendidik dalam membangkitkan
motivasi peserta didik sebagai berikut :
1. Menjelaskan tujuan belajar
kepada peserta didik. Guru menyampaikan tujuan instruksional khusus yang akan
dicapai siswa pada awal kegiatan pembelajaran, agar makin jelas tujuan yang
akan dicapai dan makin besar pula motivasi dalam belajar.
2. Hadiah atau reword, diberikan
kepada siswa yang berprestasi untuk memacu semangat siswa dalam belajar, dan
memotivasi siswa lain untuk ikut berprestasi.
3. Saingan atau kompetisi, guru
mengadakan persaingan antar siswa untuk memperbaiki hasil prestasi yang telah
dicapai sebelumnya.
4. Pujian, guru memberikan pujian
kepada siswa berprestasi yang bersifat membangun.
5. Hukuman diberikan kepada siswa
yang membuat kesalahan pada saat pembelajaran dikelas dengan harapan siswa
tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
6. Membangkitkan dorongan kepada
peserta didik untuk belajar.
7. Membentuk kebiasan belajar
yang baik.
8. Membantu kesulitan belajar
peserta didik secara individual maupun kelompok.
9. Menggunakan metode yang
bervariasi, dan
10. Menggunakan media yang baik
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Motivasi
seorang individu muncul akibat interaksi dengan kondisi dan situasi tertentu
yang dihadapi setiap individu. Perbedaan kondisi dan situasi menyebabkan
berbeda pula kekuatan motivasi yang ditunjukan siswa yang satu dengan siswa
yang lainnya.
D.
Peran Motivasi dalam
Proses Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran melibatkan
individu (jasmani dan rohani) yang tidak dapat dilakukan jika tidak ada
dorongan yang kuat dari luar maupun dalam diri individu. Semakin tepat motivasi
yang diberikan, akan semakin berhasil pula kegiatan belajarnya. Jadi motivasi
menentukan intensitas usaha belajar bagi peserta didik.
Motivasi mempunyai peran yang sangat
penting dalan menunjang kegiatan pembelajaran, oleh karena itu motivasi
mempunyai peran yang strategis dalam mencapai tujuan pembelajaran. Adapun peran
motivasi dalam pembelajaran yaitu :
1.
Peran motivasi sebagai
motor penggerak atau pendorong kegiatan pembelajaran bagi siswa untuk belajar
baik dari dalam maupun dari luar diri siswa.
2.
Peran motivasi
memperjelas tujuan pemblajaran. Tanpa tujuan tidak akan ada motivasi bagi
seseorang. Karna itu motivasi memberikan arah dan kegiatan bagi peserta didik
yang harus dikerjakan
3.
Peran motvasi
menyeleksi arah perbuatan apa yang harus dikerjakan guna mencapai tujuan.
4.
Peran motivasi
internal dan eksternal dalam pembelajaran. Kedua motivasi ini harus sejalan
dalam kegiatan pembelajaran jika peserta didik ingin meraih hasil yang baik.
5.
Peran motivasi menentukan
ketekunan dalam pembelajaran. Jika seseorang peserta didik telah termotivasi
untuk belajar maka dia akan berusaha belajar sebaik mungkin untuk mendapatkan
hasil yang baik.
6.
Peran motivasi
melahirkan prestasi. Tinggi rendahnya prestasi peserta didik selalu berhubungan
dengan tinggi rendahnya motivasi belajar peserta didik tersebut.
E. Strategi Pendidikan Motivasi
Peserta Didik untuk Belajar
Guru memiliki peranan strategis dalam menumbuhan motivasi
belajar peserta didik melalui berbagai aktivitas belajar. selain guru, orang
tua juga berperan aktif dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa dirumah.
Karena motivasi yang baik dapat mendorong siswa lebih aktif belajar dan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
Beberapa strategi
motivasi dapat diakukan dalam pembelajaran antara lain :
1. Memberi penghargaan dengan
menggunakan kata-kata, hal ini mengandung makna yang positif karena akan
menimbulkan interaksi dan pengalaman pribadi bagi diri siswa itu sendiri.
2. Memberi nilai ulangan sebagai
pemacu siswa untuk lebih giat belajar. karena dengan mengetahui hasil yang
didapat dapat memotivasi siswa untuk lebih giat lagi dalam belajar.
3. Menumbuhkan dan menimbulkan
rasa ingin tahu dalam diri siswa
4. Mengadakan permainan dan
menggunakan simulasi. Menciptakan suasana belajar yang menarik dapat membuat
pembelajaran menjadi menyenangkan sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna
bagi siswa.
5. Menumbuhkan persaingan dalam
diri siswa. Guru memberikan tugas individu kepada siswa dalam setiap kegiatan
sehingga siswa dapat membandingkan hasil pekerjaannya dengan hasil pekerjaan
temannya.
6. Memberikan contoh yang
positif. Ketika guru memberi tugas kepada siswa, guru harus tetap di kelas
untuk melaksanakan pekerjaan ainnya.
7. Penampilan dan kepribadian pendidik
yang menarik bersih, rapi, ramah, dan sopan akan membuat siswa merasa senang
dan nyaman sehingga memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Indikator
yang dapat dijadikan petunjuk sebagai acuan bagi motivasi peserta didik antara
lain :
a. Adanya hasrat dan keinginan
untuk berhasil dalam belajar
b. Adanya keinginan, semangat dan
kebutuhan dalam belajar
c. Memiliki harapan dan cita-cita
masa depan
d. Adanya pemberian penghargaan dalam
proses belajar
e. Adanya lingungan yang kondusif
untuk belajar dengan baik
Dari indikator diatas, hasil belajar
dapat diukur dari perubahan perilaku siswa.
Daftar pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar