A. Pengertian Laboratorium
Laboratorium adalah suatu ruangan yang
tertutup di mana percobaan eksperimen dan penelitian dilakukan (Depdikbud :
1995, 2003). Laboratorium IPA merupakan tempat untuk melakukan percobaan dan
penelitian yang berkaitan dengan Ilmu IPA (Fisika, Kimia dan Biologi).
Laboratorium dapat juga diartikan sebagai tempat belajar di mana siswa atau
mahasiswa dapat berinteraksi langsung dengan alat maupun bahan untuk memahami
fenomena-fenomena alam melalui pengamatan secara langsung dan dapat membuktikan sendiri kebenaran
terhadap teori yang dipelajari.
Kegiatan yang biasa dilakukan di dalam
laboratorium adalah kegiatan praktikum. Kegiatan praktikum adalah kegiatan yang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menguji dan melakukan apa yang
diperoleh dalam pembelajaran. Kegiatan praktikum dapat juga diartikan sebagai
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk menguji dan melakukan praktik
tentang teori yang dipelajarinya.
B.
Pengelolaan Laboratorium
Laboratorium merupakan sumber belajar yang efektif untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan bagi siswa. Oleh karena itu, laboratorium perlu
dikelola dengan baik agar siswa dapat memanfaatkan laboratorium itu secara
optimal. Pemanfaatan laboratorium terwujud dengan baik apabila dosen maupun
mahasiswa mampu menggunakan, mengelola dan mengembangkan laboratorium dalam
rangka proses belajar mengajar.
Untuk dapat dimanfaatkan, kondisi laboratorium perlu mendapat perhatian khusus. Alat dan bahan
yang ada di laboratorium yang berguna untuk kegiatan praktikum ataupun untuk
media pembelajaran haruslah dijaga kebersihannya. Begitu juga dengan kondisi
ruangan, haruslah dijaga kerapian dan juga kebersihannya. Karena kondisi
laboratorium juga berpengaruh pada saat melakukan kegiatan praktikum ataupun
pembelajaran.
C.
Manfaat Laboratorium bagi Mahasiswa
Laboratorium sangat bermanfaat khususnya dalam
pembelajaran IPA, contohnya sebagai tempat
penerapan atas teori yang telah kita dapatkan. Selain itu laboratorium
juga bermanfaat sebagai media pembelajaran, salah satu cara untuk meningkatkan
pemahaman mahasiswa, untuk menumbuhkan motivasi dalam pembelajaran Ipa dan
kegiatan laboratorium ini juga dapat diterapkan pada saat mengajar nantinya.
1.
Sarana dan prasarana dalam kegiatan pratikum
Laboratorium merupakan salah satu unsur
yang sangat penting dalam pengembangan pembelajaran IPA. Karena di dalam
pembelajaran IPA, mahasiswa dituntut untuk dapat mengembangkan pengetahuan
ilmiah mereka, misalnya saja dengan menguji suatu teori yang sudah ada untuk
mengetahui kebenaran atas teori tersebut. Untuk dapat menguji suatu teori, maka
dapat dilakukan kegiatan pratikum yang dilaksanakan dengan menggunakan
laboratorium. Melalui kegiatan praktikum mahasiswa dapat melakukan kerja ilmiah
sehingga dapat mengembangkan kemampuan mereka dalam mengidentifikasi masalah,
menyusun hipotesis, menguji hipotesis, membuat kesimpulan, dan
mengkomunikasikan hasil penelitian atau percobaan baik secara lisan maupun
tulisan.
Sebelum melakukan praktikum, mahasiswa
diharuskan mengenal alat-alat apa saja yang ada dilaboratorium. Pengenalan alat
ini bermanfaat untuk mengetahui jenis-jenis alat dan manfaat dari alat
terseebut. Dengan mengenal dan tahu manfaat dari alat-alat tersebut, maka dapat
mempermudah praktikan dalam melakukan praktikum yang akan dilakukan. Praktikan
tahu alat-alat apa yang akan digunakan dalam melakukan praktikum “A” dan dapat memperkecil
tingkat kesalahan yang akan terjadi.
2.
Laboratorium sebagai sarana media pembelajaran
Sebagai sarana media pembelajaran, laboratorium
harus memiliki alat dan bahan yang memadai, sehingga dapat digunakan sebagai
media dalam kegiatan pembelajaran khususnya IPA. Alat-alat ini harus dapat
menunjang kegiatan pembelajaran, agar mahasiswa menjadi lebih tertarik pada
materi yang akan disampaikan. Dengan adanya media pembelajaran, IPA dapat
dipelajari dalam wujud nyata. Contohnya penggunaan media organ tubuh untuk
mengajarkan materi sistem pencernaan. Dosen dapat menggunakan media tersebut
untuk memperkenalkan bentuk dan cara kerja dari
kerongkongan, usus, lambung dan sebagainya. Dengan adanya media ini mahasiswa dapat
melihat replika dari organ tubuh manusia asli, tidak hanya melihat dari gambar.
Melalui laboratorium ini diharapkan mahasiswa
dapat memperkaya pengalamannya. Dengan memanfaatkan laboratorium sebagai media
pembelajaran, dosen tidak terlalu banyak
memberikan teori yang dapat menyebabkan
kejenuhan. Tetapi mahasiswa melakukan pengamatan ataupun
praktikum langsung di laboratorium dan membuat laporan dari hasil kegiatan.
Dari laporan tersebut, dosen dapat melihat tingkat pemahaman mahasiswa terhadap
materi ajar. Dengan demikian, akan mempermudah dosen untuk memberikan
penjelasan terhadap materi tersebut.
3.
Meningkatkan pemahaman mahasiswa
Dalam pembelajaran, pemanfaatan
laboratorium dalam kegiatan praktikum merupakan bagian dari proses belajar
mengajar. Melalui kegiatan praktikum, mahasiswa akan membuktikan konsep atau
teori yang sudah ada dan dapat mengalami proses atau percobaan itu sendiri, kemudian
mengambil kesimpulan, sehingga dapat menunjang pemahaman mahasiswa terhadap
materi pelajaran. Dengan melakukan percobaan sendiri, diharapkan dapat membuat mahasiswa lebih mengerti
terhadap materi pelajaran sehingga pemahaman dapat meningkat.
Di PGSD ini tidak semua mahasiswa berasal
dari juruan IPA pada waktu SMA. Hal ini menyebabkan tingkat pemahaman mahasiswa
itu berbeda. Bagi yang berasal dari jurusan IPA, mungkin materi IPA yang
diajarkan lebih mudah dipahami karena sudah pernah mendapat dasarnya dari SMA.
Tetapi tidak dengan mahasiswa yang berasal dari jurusan IPS, yang mungkin saja
materi yang diajarkan baru pertama kali didapat dan membuat mereka menjadi
kurang memahami materi IPA ini. Disinilah praktikum berperan sangat penting
dalam meningkatkan pemahaman mahasiswa. Kegiatan ini bermanfaat agar pelajaran
sains tidak hanya terlihat abstrak bagi mahasiswa.
4.
Meningkatkan motivasi mahasiswa terhadap pembelajaran
IPA
Motivasi menentukan tingkat keberhasilan atau gagalnya
kegiatan belajar siswa. Tidak hanya pada siswa, tapi motivasi terhadap
pembelajaran juga sangat berpengaruh terhadap mahasiswa. Hasil belajar optimal
akan tercapai apabila mahasiswa terlibat secara aktif baik fisik, mental,
maupun emosional dalam proses pembelajaran.
Kegiatan laboratorium merupakan salah satu cara untuk
memotivasi mahasiswa dalam belajar, khususnya dalam pembelajaran IPA sehingga
hasil belajar dapat lebih optimal. Seperti yang telah disampaikan diatas, bahwa
sebagian besar mahasiswa di PGSD ini berasal dari jurusan IPS. Dengan adanya
kegiatan ini diharapkan mahasiswa akan tertarik
dengan pelajaran IPA, karena di sini mereka dapat menguji coba sendiri teori-teori
yang pernah mereka dengar atau pun mereka baca dibuku. Sehingga dapat
membangkitkan minat dan rasa ingin tahu yang dapat memotivasi mahasiswa untuk
belajar IPA dan menumbuhkan keinginan mereka untuk memperkaya pengalaman keterampilan
kerja dan pengalaman berfikir ilmiah.
5.
Manfaat Saat Menjadi Guru
Kita sebagai mahasiswa PGSD merupakan calon guru yang nantinya
akan mengajar, apalagi sebagai guru SD yang nantikan akan mengajar lima mata
pelajaran inti, sehingga kita harus bisa menguasai pelajaran-pelajaran
tersebut. Salah satu dari lima mata pelajaran inti tersebut adalah IPA.
Pelajaran IPA ini tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pratikum. Sebagai calon
guru kita dituntut untuk dapat melakukan kegiatan laboratorium. Karena kegiatan
ini dianggap penting, kita sebagai mahasiswa harus memiliki keterampilan yang
baik dalam melakukan kegiatan praktikum ini.
Melihat begitu pentingnya kegiatan praktikum dalam
pembelajaran, sehingga di tiap-tiap sekolah memiliki Laboratorium. Kegiatan
pemanfaatan laboratorium dapat dilihat dari intensitas praktikum yang
dilaksanakan oleh masing-masing sekolah. Guru harus dapat semaksimal mungkin
dalam memanfaatkan laboratorium khususnya dalam pembelajaran IPA. Apa lagi
sekarang kegiatan pembelajaran haruslah berpusat kepada siswa.
Pada hakekatnya siswa SD itu memiliki rasa ingin tahu
yang sangat besar. Disinilah guru harus beperan dalam menumbuhkan rasa ingin
tahu siswa terhadap pembelajaran, yang nantinya akan membuat siswa tertarik
dalam kegiatan laboratorium ini.
Jika guru sering melaksanakan kegiatan praktikum, hal
ini menunjukkan bahwa guru tersebut telah berusaha untuk mewujudkan
pembelajaran yang dapat membangkitkan rasa ingin tahu, menumbuhkan minat belajar
dan memberikan pengalaman-pengalaman nyata bagi siswanya. Kegiatan laboratorium
merupakan salah satu cara untuk memotivasi siswa dalam belajar, sehingga hasil
belajar akan lebih optimal.
D.
Masalah-Masalah pada Laboratorium di PGSD
Salah satu masalah di laboratorium PGSD ini
adalah kurang bersihnya ruangan dan barang-barang yang terdapat di
laboratorium. Ada banyak barang-barang rusak dan tidak terpakai yang tersimpan
di laboratorium, yang seharusnya barang-barang tersebut tidak ada disana dan
membuat keadaan menjadi kurang rapi. Ditambah lagi banyak debu yang terdapat di
lemari dan kaca-kaca, sehingga tampak kotor.
Keadaan alat dan bahan yang ada di
laboratorium PGSD kurang terawat. Padahal alat-alat yang ada di laboratorium
ini cukup lengkap. Alat-alat tersebut bukannya rusak karena digunakan, tapi
karena tidak digunakan secara efisien dan hanya disimpan. Misalnya di
laboratorium PGSD ini memiliki 2 buah mikroskop yang keadaannya kurang baik
karena ada yang tidak memiliki lensa, sehingga tidak dapat digunakan. Selain
itu ada juga 4 buah replika organ tubuh manusia yang disimpan di atas lemari
dalam keadaan tidak rapi dan ada 1 buah patung yang bagian tangannya pecah.
Laboratorium
di PGSD ini belum dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh mahaiswa dan
dosen. Dosen kurang menggunakan laboratorium ini sebagai media pembelajaran,
padahal mahasiswa sudah mendapatkan mata kuliah yang berkaitan dengan IPA ini
dari semester 1.
Contohnya
mahasiswa semester V A, baru menggunakan laboratorium pada saat mata kuliah
Pratikum IPA SD yang di dapat pada semester 4. Seharusnya pada mata kuliah
Konsep Dasar IPA 2 yang berkaitan dengan biologi, laboratorium sangat perlu
dimanfaatkan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa. Untuk materi yang
berhubungan dengan fungsi tubuh, dosen dapat menggunakan replika organ tubuh
manusia agar mahasiswa dapat melihat bentuk nyata dari organ tubuh tersebut.
E. Upaya
Mengatasi Masalah di Laboratorium PGSD
Untuk menjaga kebersihan ruangan,
barang-barang maupun alat-alat laboratorium, seharusnya terdapat petugas khusus
untuk menjaga laboratorium di PGSD. Petugas ini bertanggung jawab terhadap
kebersihan dan kerapian di dalam laboratorium. Tapi mahasiswa juga harus ikut
menjaga kebersihannya, setelah mnggunakan ruangan mahasiswa harus membersihkan
ruangan dan merapikan alat-alat seperti semula. Barang-barang yang terdapat di
laboratorium haruslah barang yang dapat digunakan, dan untuk barang yang tidak
dapat digunakan seharusnya di simpan di temapat lain.
Untuk
meningkatkan pemahaman dan motivasi mahasiswa terhadap pembelajaran Ipa,
seharusnya dosen dapat menggunakan laboratorium dalam pembelajaran. Untuk
materi yang memang bisa dijelaskan dengan memerlukan media, diharapkan agar
dosen dapat menggunakan laboratorium sebagai media walaupun tidak setiap
pertemuan. Hal ini agar laboratorium bisa dimanfaatkan sebaik mungkin.
Play free casino games on youtube - Vimeo
BalasHapusPlay free casino games on youtube by Vimeo. More than 8,000 unique videoslots, including the most popular slots, blackjack and video youtube mp3 poker.